Rabu, 10 Januari 2018

Salam sintya ,,,,

ANTIHISTAMIN


A. Antihistamin
Definisi :
     Adalah zat yang dapat mengurangi atau menghalangi efek histamin yang berlebihan didalam tubuh, dengan jalan memblok reseptornya.
Atas dasar jenis reseptor histamin, dibedakan menjadi dua macam antihistaminika, yaitu :
1. Antihistaminika H1 (H1 blocker)
        Zat ini menekan reseptor H1 dengan efek terhadap penciutan bronchi, usus dan uterus, terhadap ujung saraf dan untuk sebagian terhadap sistem pembuluh darah (vasodilatasi dan naiknya permeabilitas). Kebanyakan antihistaminika termasuk kelompok ini.
2. Antihistaminika H2 (H2 blocker)
          Menekan reseptor H2 dengan efek terhadap hipersekresi asam klorida dan untuk sebagian terhadap vasodilatasi dan turunnya tekanan darah. Obat yang termasuk golongan ini adalah Simetidin dan Ranitidin.

B. Histamin
Definisi :
       Histamin adalah suatu senyawa amina yang didalam tubuh terbentuk dari asam amino histidin oleh pengaruh enzim histidin dekarboksilase. Hampir semua organ dijaringan tubuh mengandung histamin itu. Zat tersebut terdapat terutama dalam sel-sel tertentu yaitu mastcell,dalam keadaan terikat dan tidak aktif.
- Efek histamin
Terdapatnya histamin (aktif) berlebihan didalam tubuh, menimbulkan efek antara lain :
1. Kontraksi otot polos bronchi, usus, dan uterus
2. Vasodilator semua pembuluh darah,dengan akibat hipotensi
3. Memperbesar permeabilitas kapiler, yang berakibat udema dan pengembangan mukosa
4. Memperkuat sekresi kelenjar ludah, air mata dan asam lambung
5. Stimulasi ujung saraf dengan akibat erytema dan gatal-gatal


 Dalam keadaan normal jumlah histamin dalam darah cukup kecil, hanya kira-kira 50 mcg/l , sehingga tidak menimbulkan efek seperti tersebut diatas. Baru bila mastcell pecah, histamin terlepas demikian banyak sehingga efek tersebut menjadi nyata.

C. Penggolongan Antihistamin
1. Turunan Etanolamin (X=O)
    Meliputi Difenhidramin, Dimenhidrinat, Klorfenoksamin, Karbinoksamin dan   Feniltoloksamin.
2. Turunan Etilendiamin (X=O)
     Diantaranya Antazolin, Tripelamin, Klemizol dan Mepirin.
3. Turunan Propilamin (X=C)
     Diantaranya Feniramin, Klorfeniramin, Bromfeniramin dan Tripolidin.
4. Turunan Piperazin
     Meliputi Siklizin, Meklozin, Homoklorsiklizin, Sinarizin, Flunarizin.
5. Turunan Fenotizin
     Meliputi Prometazin, Tiazinamidum, Oksomemazin, Metdilazin.
6. Turunan Trisiklik Lainnya
    Meliputi Siproheptadin, Azatadin, Pizotifen.
7. Zat-zat non sedative
    Yaitu Terfenadin dan Astemizol.
8. Golongan Sisa

     Yaitu Mebhidrolin, Dimetinden, Difenilpiralin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar