Rabu, 10 Januari 2018

Salam ,,,
Ridya islania
VAKSIN
A. Pengertian Vaksin
            Vaksin = vaccinia, penyebab infeksi cacar sapi yang ketika diberikan kepada manusia, akan menimbulkan pengaruh kekebalan terhadap cacar)  Bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus, sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau “liar”.
Sejarah Vaksin
Vaksin telah ditemukan untuk menjadi paling sukses dan efektif biaya kesehatan masyarakat langkah yang mencegah penyakit dan menyelamatkan nyawa. Hal ini terutama berlaku antara anak-anak di seluruh dunia. Selama paruh terakhir abad ke-20, penyakit yang dulunya semua terlalu umum menjadi langka di dunia berkembang, karena terutama untuk imunisasi yang luas. Ratusan jutaan nyawa telah diselamatkan dan miliaran dolar dalam pengeluaran kesehatan masyarakat telah diselamatkan dengan luas vaksinasi.
B.Jenis-jenis Vaksin
1. Live attenuated vaccine
Vaksin hidup yang dibuat dari bakteri atau virus yang sudah dilemahkan daya virulensinya dengan cara kultur dan perlakuan yang berulangulang, namun masih mampu menimbulkan reaksi imunologi yang mirip dengan infeksi alamiah. Sifat vaksin live attenuated vaccine, yaitu :
·         Vaksin dapat tumbuh dan berkembang biak sampai menimbulkan respon imun sehingga diberikan dalam bentuk dosis kecil antigen
·         Respon imun yang diberikan mirip dengan infeksi alamiah, tidak perlu dosis berganda
·         Dipengaruhi oleh circulating antibody sehingga ada efek netralisasi jika waktu pemberiannya tidak tepat.
·         Vaksin virus hidup dapat bermutasi menjadi bentuk patogenik
·         Dapat menimbulkan penyakit yang serupa dengan infeksi alamiah
·         Mempunyai kemampuan proteksi jangka panjang dengan keefektifan mencapai 95%
·         Virus yang telah dilemahkan dapat bereplikasi di dalam tubuh, meningkatkan dosisi asli dan berperan sebagai imunisasi ulangan
Contoh : vaksin polio (Sabin), vaksin MMR, vaksin TBC, vaksin demam tifoid, vaksin campak, gondongan, dan cacar air (varisela).
2. Inactivated vaccine (Killed vaccine)
Vaksin dibuat dari bakteri atau virus yang dimatikan dengan zat kimia (formaldehid) atau dengan pemanasan, dapat berupa seluruh bagian dari bakteri atau virus, atau bagian dari bakteri atau virus atau toksoidnya saja. Sifat vaksin inactivated vaccine, yaitu :
·         Vaksin tidak dapat hidup sehingga seluruh dosis antigen dapat dimasukkan dalam bentuk antigen
·         Respon imun yang timbul sebagian besar adalah humoral dan hanya sedikit atau tidak menimbulkan imunitas seluler
·         Titer antibodi dapat menurun setelah beberapa waktu sehingga diperlukan dosis ulangan, dosis pertama tidak menghasilkan imunitas protektif tetapi hanya memacu dan menyiapkan system imun, respon imunprotektif baru barumuncul setelah dosis kedua dan ketiga
·         Tidak dipengaruhi oleh circulating antibody
·         Vaksin tidak dapat bermutasi menjadi bentuk patogenik
·         Tidak dapat menimbulkan penyakit yang serupa dengan infeksi alamiah
Contoh : vaksin rabies, vaksin influenza, vaksin polio (Salk), vaksin pneumonia pneumokokal, vaksin kolera, vaksin pertusis, dan vaksin demam tifoid.
3. Vaksin Toksoid
Vaksin yang dibuat dari beberapa jenis bakteri yang menimbulkan penyakit dengan memasukkan racun dilemahkan ke dalam aliran darah. Bahan bersifat imunogenik yang dibuat dari toksin kuman. Hasil pembuatan bahan toksoid yang jadi disebut sebagai natural fluid plain toxoid yang mampu merangsang terbentuknya antibodi antitoksin. Imunisasi bakteri toksoid efektif selama satu tahun. Bahan ajuvan digunakan untuk memperlama rangsangan antigenik dan meningkatkan imunogenesitasnya. Contoh : Vaksin Difteri dan Tetanus

4. Vaksin Acellular dan Subunit
Vaksin yang dibuat dari bagian tertentu dalam virus atau bakteri dengan melakukan kloning dari gen virus atau bakteri melalui rekombinasi DNA, vaksin vektor virus dan vaksin antiidiotipe. Contoh vaksin hepatitis B, Vaksin hemofilus influenza tipe b (Hib) dan vaksin Influenza.

5. Vaksin Idiotipe
Vaksin yang dibuat berdasarkan sifat bahwa Fab (fragment antigen binding) dari antibodi yang dihasilkan oleh tiap klon sel B mengandung asam amino yang disebut sebagai idiotipe atau determinan idiotipe yang dapat bertindak sebagai antigen. Vaksin ini dapat menghambat pertumbuhan virus melalui netralisasai dan pemblokiran terhadap reseptor pre sel B.

6. Vaksin Rekombinan
Vaksin rekombinan memungkinkan produksi protein virus dalam jumlah besar. Gen virus yang diinginkan diekspresikan dalam sel prokariot atau eukariot. Sistem ekspresi eukariot meliputi sel bakteri E.coli, yeast, dan baculovirus. Dengan teknologi DNA rekombinan selain dihasilkan vaksin protein juga dihasilkan vaksin DNA. Penggunaan virus sebagai vektor untuk membawa gen sebagai antigen pelindung dari virus lainnya, misalnya gen untuk antigen dari berbagai virus disatukan ke dalam genom dari virus vaksinia dan imunisasi hewan dengan vaksin bervektor ini menghasilkan respon antibodi yang baik. Susunan vaksin ini (misal hepatitis B) memerlukan epitop organisme yang patogen. Sintesis dari antigen vaksin tersebut melalui isolasi dan penentuan kode gen epitop bagi sel penerima vaksin.

7. Vaksin DNA (Plasmid DNA Vaccines)
Vaksin dengan pendekatan baru dalam teknologi vaksin yang memiliki potensi dalam menginduksi imunitas seluler. Dalam vaksin DNA gen tertentu dari mikroba diklon ke dalam suatu plasmid bakteri yang direkayasa untuk meningkatkan ekspresi gen yang diinsersikan ke dalam sel mamalia. Setelah disuntikkan DNA plasmid akan menetap dalam nukleus sebagai episom, tidak berintegrasi kedalam DNA sel (kromosom), selanjutnya mensintesis antigen yang dikodenya.
Selain itu vektor plasmid mengandung sekuens nukleotida yang bersifat imunostimulan yang akan menginduksi imunitas seluler. Vaksin ini berdasarkan isolasi DNA mikroba yang mengandung kode antigenyang patogen dan saat ini sedang dalam perkembangan penelitian. Hasil akhir penelitian pada binatang percobaan menunjukkan bahwa vaksin DNA (virus dan bakteri) merangsang respon humoral dan selular yang cukup kuat, sedangkan penelitian klinis pada manusia saat ini sedang dilakukan.
C.Manfaat vaksin bagi tubuh

1. Dapat Menyelamatkan Hidup Anak-anak
Dengan adanya kemajuan di bidang ilmu kedokteran, dapat memberikan dampak yang positif bagi anak-anak kita, dimana mereka dapat terlindung dari berbagai jenis penyakityang bisa menyerang mereka kapan saja. Kita tahu bahwa usia kana-kanak merupakan usia yang rentan terhadap serangan berbagai macam penyakit, karena diusia tersebut mereka belum memiliki sistem kekebalan tubuh sekuat orang-orang dewasa.
2. Vaksin Sangat Aman dan Juga Efektif
Pemberian vaksin pada anak-anak akan dapat menimbulkan ketidaknyaman bagi mereka, seperti dengan timbulnya rasa nyeri baik itu di bagian yang terkena suntikan vaksin maupun anggota tubuh yang lain, serta juga dapat menimbulkan ruam pada kulit yang terkena suntikan. Namun tentu saja hal itu hanya berlangsung untuk sementara waktu saja.
3. Vaksin Dapat Membantu Mencegah Penularan Suatu Penyakit pada Orang Lain.
Beberapa tahun yang lalu banyak sekali kita dengar mengenai kasus kematian pada bayi dan anak-anak yang diakibatkan  oleh serangan penyakit campak maupun pertusis (batuk rejan). Hal tersebut kebanyakan terjadi pada bayi maupun anak-anak yang belum sempat mendapatkan vaksin. Hal tersebut mungkin saja dikarenakan oleh beberapa kondisi seperti terjadinya alergi yang cukup parah, sistem kekebalan tubuh yang lemah, karena kondisi kesehatan seperti leukemia, maupun karena adanya alasan lain.
4. Dapat Menghemat Waktu dan Biaya
Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan pemberian vaksin dapat membantu anak-anak terhindar dari berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan cacat yang berkepanjangan, dimana hal tersebut tentu saja akan merugikan baik dari segi waktu maupun dari segi materi hanya untuk melakukan tindakan perawatan dan pengobatan yang bisa terjadi dalam kurun waktu yang panjang.
5. Dapat Melindungi Generasi Berikutnya.
Denag pemberian vaksin telah terbukti dapat menurunkan resiko terhadap berbagai jenis penyakit yang dapat berdampak pada kematian maupun cacat yang berkepanjangan bagi anak-anak generasi masa depan. Beberapa contoh diantaranya adalah pemberian vaksinasi cacar pada usia anak-anak dapat membantu menyelamatkan mereka dari serangan cacar di masa depan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar