Selasa, 16 Januari 2018

DOSIS AMOKSISILIN


Salam Elliza Yuliani Karinda.


DOSIS AMOKSISILIN


Amoksisilin merupakan antibiotika yang banyak diresepkan di Indonesia. Obat ini merupakan pilihan favorit dokter karena banyak sekali merek dagang untuk amoksisilin. Akibatnya banyak orang awam pun sering kali ditemukan membeli obat ini secara bebas tanpa resep dokter. Dan hal tersebut tidak tepat karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan mengakibatkan seseorang  akan resisten (kebal) terhadap antibiotik tersebut.

Amoksisilin merupakan antibiotic dasar untuk pengobatan infeksi bakteri dan tidak berdampak pada penyakit infeksi yang disebabkan virus.


Amoksisilin termasuk dalam golongan antibiotik beta laktamase, yakni antibiotik yang bekerja dengan cara merusak dinding sel bakteri sehingga bakteri pecah dan mati. Amoksisilin diindikasikan untuk bakteri gram positif, yaitu bakteri-bakteri yang banyak ditemukan di kulit, saluran napas, dan saluran kemih.


Oleh karena itu, amoksisilin sering digunakan untuk penyakit infeksi bakteri seperti: Infeksi tenggorokan (faringits), Infeksi amandel (tonsilitis), Infeksi telinga, hidung dan tenggorokan (THT), Infeksi saluran kemih, Infeksi kulit dan jaringan lunak, Sakit maag yang disertai infeksi bakteri, Penyakit menular seksual, seperti raja singa (gonorhoe), Infeksi lapisan jantung (endokarditis).


Efek Samping Amoksisilin

Amoksisilin termasuk obat yang aman. Sejumlah efek samping yang pernah ditemukan dan persentase kemunculannya adalah sebagai berikut: Infeksi jamur pada kelamin (2%), Diare (1,7%),  Mual (1,3%), Sakitkepala (1%), Muntah (0,7%), Nyeri perut (0,3).
Efek samping lainnya namun sangat jarang ditemukan antara lain reaksi alergi (anafilaksis), anemia, gangguan fungsi hati, kemerahan pada kulit, dan gangguan ginjal.


Dosis, Peringatan, dan Penggunaan Amoksisilin secara Benar


Amoksisilin adalah antibiotik yang sangat sering digunakan. Amoksisilin dapat digunakan pada anak-anak, dewasa, maupun pasien usia lanjut. Oleh karena itu, amoksisilin tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, maupun sirup. Tersedia amoksisilin tablet dan kapsul dengan ukuran 250 mg dan 500 mg. Sedangkan untuk sirup, tersedia ukuran dosis 125 mg/5ml, 200 mg/5ml, dan 250 mg/ml. Amoksisilin dapat ditemukan sebagai obat  paten maupun generik.


Dosis amoksisilin sebagai terapi infeksi tenggorokan, telinga, dan infeksi saluran kemih pada pasien dewasa ialah 2-3 kali 500 mg. Amoksisilin diberikan selama 5 hari. Untuk infeksi berat, amoksisilin dapat diberikan untuk 10-14 hari. Sedangkan untuk anak-anak, dosis amoksisilin tergantung  berat badan. Dosisnya ialah 25-30 mg/kg/hari terbagi dalam 2-3 kali minum. Misalkan, seorang anak memiliki berat 10 kg, maka dosis amoksisilin untuk anak tersebut ialah 250-300 mg/hari. Jika diminum tiga kali sehari, maka sekali minum dosisnya adalah 80-100 mg.


Bagaimana cara mengkonsumsi amoksisilin dengan benar?


Pastikan untuk membaca petunjuk pada bungkus obat dan mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi amoksisilin. Jangan mengubah dosis amoksisilin kecuali disarankan oleh dokter Anda. Jaga jarak waktu antara satu dosis amoksisilin dengan dosis berikutnya secara teratur.
Amoksisilin biasa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Khususnya untuk amoksisilin bubuk, campurkan dengan setengah gelas air dan minum secepatnya setelah diaduk.


Pastikan Anda menghabiskan dosis yang sudah diberikan oleh dokter. Hal ini dilakukan untuk mencegah munculnya kembali infeksi. Jika masih belum sembuh setelah mengonsumsi semua dosis yang diresepkan, kembali temui dokter.


Jika tidak sengaja melewatkan dosis amoksisilin, segera minum begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan mengganti dosis yang terlewat dengan menggandakan dosis amoksisilin pada jadwal berikutnya.


Peringatan:
1. Tidak diperbolehkan mengkonsumsi obat ini bila punya riwayat alergi terhadap penisilin.
2. Bagi wanita yang sedang mengandung atau sedang menyusui, pastikan untuk membicarakan dengan dokter sebelum mengonsumsi amoksisilin.
3. Jika Anda menjalani vaksinasi apa pun, pastikan memberitahu  dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi amoksisilin karena amoksisilin dapat berdampak pada keefektifan vaksin.
4. Jika Anda sedang mengonsumsi pil kontrasepsi dan mengalami muntah-muntah akibat amoksisilin, gunakan alat pengaman tambahan seperti kondom.
5. Harap berhati-hati bagi penderita gangguan ginjal dalam mengonsumsi obat ini.
6. Amoksisilin sebaiknya tidak dikonsumsi oleh penderita demam kelenjar karena dapat menyebabkan ruam.
7. Jika terjadi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar