salam lavina,,,
MINYAK KAYU PUTIH
Morfologi
tumbuhan
Tumbuhan
dari famili Myrtaceae merupakan salah satu sumber minyak atsiri yang memiliki
nilai komersial yang cukup tinggi. Beberapa jenis dari famili ini yang terkenal
sebagai penghasil minyak atsiri adalah tumbuhan dari marga Eucalyptus dan
Melaleuca. Tumbuhan kayu putih
(Melaleuca leucadendra (L).
L) merupakan tumbuhan perdu yang
mempunyai batang pohon kecil dengan banyak anak cabang yang menggantung
ke bawah. Daunnya
berbentuk lancip dengan tulang daun yang sejajar. Bunga kayu
putih berwarna merah, sedangkan kulit batang kayunya berlapis-lapis dengan
permukaan terkelupas. Keistimewaan tanaman ini adalah mampu bertahan hidup di tempat
yang kering, di tanah yang berair, atau di daerah yang banyak memperoleh
guncangan angin atau sentuhan air laut. Tanaman ini tumbuh liar di daerah
berhawa panas. Tanaman kayu putih tidak memerlukan syarat tumbuh yang spesifik.
Pohon kayu putih dapat mencapai ketinggian 45 kaki. Dari ketinggian antara 5 -
450 m di atas permukaan laut, terbukti bahwa tanaman yang satu ini memiliki
toleransi yang cukup baik untuk berkembang. (Lutony, 1994).
Bagian
yang paling berharga dari tanaman kayu putih untuk keperluan produksi minyak
atsiri adalah daunnya. Daun kayu putih yang akan disuling minyaknya mulai bisa
dipangkas atau dipungut setelah berumur lima tahun. Seterusnya dapat dilakukan
setiap enam bulan sekali sampai tanaman berusia 30 tahun. Di beberapa daerah
yang subur, tanaman kayu putih telah bisa dipungut daunnya pada usia dua tahun.
Setiap pohon kayu putih yang telah berumur lima tahun atau lebih dapat
menghasilkan sekitar 50-100 kg daun berikut ranting
Khasiat
dan Kegunaan minyak kayu putih
Minyak
kayu putih banyak digunakan dalam industri farmasi. Penduduk
indonesia telah mengenal minyak kayu putih sejak berabad – abad serta
mempergunakannya sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai jenis
penyakit. Kegunaan tumbuhan kayu putih antara lain sebagai obat sakit perut
dan saluran pencernaan (internal), sebagai obat masuk angin untuk dewasa
maupun anak – anak , sebagai obat kulit (obat luar), berkhasiat sebagai obat
oles bagi penderita sakit kepala, kram pada kaki, reumatik dan sakit
persendia
indonesia telah mengenal minyak kayu putih sejak berabad – abad serta
mempergunakannya sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai jenis
penyakit. Kegunaan tumbuhan kayu putih antara lain sebagai obat sakit perut
dan saluran pencernaan (internal), sebagai obat masuk angin untuk dewasa
maupun anak – anak , sebagai obat kulit (obat luar), berkhasiat sebagai obat
oles bagi penderita sakit kepala, kram pada kaki, reumatik dan sakit
persendia
Sebagai obat dalam (internal), minyak kayu putih digunakan hanya
dalam dosis kecil dan berkhasiat untuk mengobati rhinitis (radang selaput
lendir hidung), dan berfungsi sebagai anthelmintic terutama efektif mengobati
demam. Minyak kayu putih juga berfungsi sebagai ekspektoran dalam kasus
laryngitis dan bronchitis, dan jika diteteskan ke dalam gigi dapat mengurangi
rasa sakit gigi. Minyak kayu putih juga sangat efektif digunakan sebagai
insektisida. Kutu pada anjing dan kucing akan mati jika diolesi minyak kayu
putih. Juga dapat digunakan sebagai pembasmi kutu busuk dan berbagai jenis
serangga (Lutony, 1994).
PENYULINGAN MINYAK KAYU
PUTIH
Penyulingan
minyak kayu putih ini masuk dalam kategori penyulingan
dengan sistem
rebus (Water distillation). Berikut
ini adalah langkah-langkah
penyulingan
sederhana pada industri kecil menengah minyak kayu putih.
Berikut cara penyulingan
minyak kayu putih
1.
Daun kayu putih dipetik terlebih dahulu dari pohonnya kemudian baru
dilakukan
penyulingan secara sederhana
2.
Penyulingan dilakukan dengan cara memasukkan daun kayu putih ke atas
rak
dalam ketel tempat perebusan dan pada dasar ketel diisi air yang dibakar
menggunakan
tungku, ketel ditutup rapat agar uapnya tidak keluar. Di sebelah
ketel tersebut
ada bak penampung
air yang merupakan
salah satu tahap
penyulingan
3.
Uap dari daun yang direbus didinginkan hingga menjadi minyak air putih
yang keluar
dari pipa penyulingan
dengan sendirinya. Penyulingan
berlangsung
kurang lebih 20 menit.
4.
Setelah minyak kayu putih keluar dilakukan pengemasan, namun sebelum
dilakukan
pengemasan, minyak kayu putih disaring terlebih dahulu dengan
kapas,
kemudian baru dimasukkan dalam botol dan ditutup rapat. Selain dapat
menghasilkan minyak
kayu putih, batang
dan daun yang
telah dimasak
dikeringkan kembali
yang kemudian bisa
digunakan untuk pembakaran
minyak
kayu putih tersebut kemudian minyak kayu putih siap untuk dipakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar